MEMBANGUN KLASTER UNGGULAN DAERAH SUMATERA BARAT
Sebagai tindak lanjut dari paparannya dalam program Klaster Inovasi Daerah 2018 di acara Kementerian RistekDikti, Universitas Andalas mengundang BIC menjadi narasumber sosialisasi dan diskusi tentang bagaimana Sumatera Barat menyiapkan diri, seandainya terpilih menjadi daerah untuk membangun Klaster Inovasi Daerah.
Dalam paparannya, Kristanto Santosa, menekankan pentingnya untuk mempelajari dengan seksama semua persyaratan dan arahan untuk mengajukan proposal, khususnya dalam menetapkan "produk inovasi" unggulan daerah Sumatera Barat yang disepakati oleh semua pemangku kepentingan (stakeholders). Kristanto mengatakan bahwa ditetapkan sebagai daerah terpilih bukanlah sasaran akhir; tetapi justru merupakan titik awal untuk menjadikan klaster unggulan daerah Provinsi Sumatera Barat kenyataan, dan bermanfaat bagi masyarakat banyak.
Dalam acara semi workshop pada 16 April 2018 yang lalu di LPPM Universitas Andalas, Kristanto membahas dan mendiskusikan dengan para partisipan seminar tentang aspek-aspek dasar untuk membangun kolaborasi dan sinergi antara komponen Akademisi - Bisnis - Pemerintah - dan Masyarakat (A-B-G-C), yang merupakan landasan strategis untuk dapat berhasilnya prakarsa inovasi pada tingkat regional / daerahan. Diskusi mengulas tentang bagaimana team Sumatera Barat membangun (dan mencapai konsensus yang efektif) dalam menetapkan inovasi unggulan bersama, mengidentifikasikan "scoping" proposal, khususnya dalam mengidentifikasi kawasan inovasi / penciptaan nilai tambah, dan akhirnya membangun sinergi dan kolaborasi A-B-G-C agar klaster unggulan daerah Provinsi Sumatera Barat nantinya menjadi kisah sukses inovasi nasional, dan tentunya bermanfaat bagi masyarakat.
Acara yang cukup serius namun cukup bergairah ini diikuti oleh para pejabat pemerintah daerah Provinsi maupun Kabupaten di Sumatera Barat, serta para akademisi, inventor dan inovator dari Universitas Andalas dan Badan Litbang Daerah.